”People usually consider walking on water or in thin air a miracle. But I think the real miracle is not to walk either on water or in thin air, but to walk on earth. Every day we are engaged in a miracle which we don’t even recognize: a blue sky, white clouds, green leaves, the black, curious eyes of a child – our own two eyes. All is a miracle.” (Thich Nhat Hanh)
Hidup ini begitu singkat jika tidak kita isi dengan hal-hal menarik, dan harus di isi dengan hal yang bermanfaat. Bagi saya hal yang menarik itu salah satunya adalah pertualangan (adventure), untuk melihat, merasakan, dan melakukan hal baru. adapun perjalanan rutin itu antara lain, mendaki gunung, lintas alam, camping, dll, namun itu semua saya lakukan masih di wilayah pulau sumatera, dan kebanyakan di hutan gunung. sehingga akhir tahun 2012 saya merencanakan perjalanan pulau dan pantai di luar pulau sumatera.
Bagi saya pulau Sumatera ini begitu luas, selama 20 tahun hidup, saya
belum bisa keluar dari pulau ini.Namun kata orang nun jauh diseberang
laut sana masih banyak tempat yang lain dan lebih memukau. Menginjak di
umur ke 20 ini aku mulai melihat keluar mencoba meninggalkan pulau
sumatera yang merupakan pulau yang tak pernah ku tinggalakan selama
lebih dari 20 tahun hidup ini. Dan tempat pertama yang aku kunjungi
meninggalkan pulau sumatera adalah Kepulauan Mentawai, tepatnya Pulau
Pagai
Saya berangkat ke Pulau Pagai dengan teman-teman mahasiswa di bawah perkumpulan bernama "Green House" Mengenai Green House nanti akan saya ulas. anggota Green House yang ikut yaitu (Saya (Roffi Ardinata), Hendri Anggoro, Farid Halfero, Iman, Sultani Hasan). Kami berangkat dari Teluk Bungus Padang hari selasa 25 desember 2012 jam 17:00 WIB, dan Sampai di Sikakap esoknya Rabu 26 Desember 2012 jam 07:00 WIB.
.
Peta : Kepulauan Mentawai Sumatera Barat |
Peta : Jalur Lintas Kapal Ambu-Ambu Padang - Mentawai
|
Akses kapal umum ke mentawai ada 3 buah yaitu, ke Siberut, Sipora dan
Sikakap. karena kami mau ke Pulau Pagai, maka memilih rute ke Sikakap. Dan dari padang kita naik kapal feri bernama AMBU-AMBU di teluk bungus,
teluk bungus terletak disamping teluk bayur (arah ke Painan) atau
sekitar 40 menit pejalanan dari Pasar Raya jika menggunakan angkot (ongkos = Rp5000,- per orang).Kapal menuju Sikakap hanya beroperasi setiap hari selasa (berangkat dari bungus padang selasa jam 17:00 WIB). Lama perjalanan yaitu sekitar 14 jam atau kita sampai di Pelabuahan sikakap kepulauan mentawai pada hari Rabu jam 07:00 WIB. Harga tiket ekonomi untuk orang dewasa yaitu Rp.95000,-, sedangkan untuk Anak-anak Rp 75000,-.
Kapal Ambu-Ambu |
foto : anggota 'Green House' di Pelabuahn Sikakap |
Foto : Berfoto di SDN 21 Makalo Pagai Utara Selatan (PUS) Mentawai |